PREDIKSI EROSI DI DAS RONGKONG
oleh: Yumna
(dosen Fakultas Kehutanan Unanda Palopo)
A. Latar Belakang
Fenomena yang paling nampak di daerah aliran sungai Rongkong adalah seringnya meluap air pada daerah-daerah pusat aktivitas manusia, yang tak jarang memberikan dampak negatif baik terhadap manusia secara langsung maupun tidak langsung. sebagai contoh pada daeha tengah dan hilir, hilangnya persawahan karena luapan air sungai bahkan pemukiman penduduk rawan tergenang air. Luapan air tersebut disebabkan oleh dasar badan sungai penuh dengan sedimentasi sehingga secara otomatis volume ruang tempat air menjadi berkurang. Kondisi tersebut, mendorong air untuk mencari tempat yang lebih rendah. Proses sedimentasi tersebut tak lain adalah produk dari tanah yang tererosi. Untuk itu, dalam rangka pembangunan pada wilayah DAS Rongkong perlu adanya data dan informasi tentang besarnya erosi total, erosi rata-rata atau laju peningkatan erosi dan besarnya tingkat bahaya erosi.
B. Metode
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode Survey, interpretasi Citra atau dengan sistem informasi geografis, dan melalui data sekunder. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode USLE.
C. Hasil
Hasil prediksi total untuk wilayah DAS Rongkong hingga tahun 2011 sebesar 403.727,77 ton. Erosi terbesar terdapat pada Kecamatan Sabbang 68.151,69 ton, dan Kecamatan Limbong 41.136,14 ton dan termasuk dalam kategori tingkat bahaya sangat berat (IV-SB). Rincian data erosi dan tingkat bahaya erosi terlampir.
Hasil prediksi total untuk wilayah DAS Rongkong hingga tahun 2011 sebesar 403.727,77 ton. Erosi terbesar terdapat pada Kecamatan Sabbang 68.151,69 ton, dan Kecamatan Limbong 41.136,14 ton dan termasuk dalam kategori tingkat bahaya sangat berat (IV-SB). Rincian data erosi dan tingkat bahaya erosi terlampir.
D. Penutup
Nilai Erosi terbesar terjadi di Kecamatan Sabbang dan Limbong
Tingkat Bahaya Erosi Sangat Berat (IV-SB) mencapai 216,35 ha terdapat di Kecamatan Sabbang dan Limbong.