Minggu, 05 Agustus 2012

Prediksi Erosi

PREDIKSI EROSI DI DAS RONGKONG
oleh: Yumna 
(dosen Fakultas Kehutanan Unanda Palopo)

A. Latar Belakang
     Fenomena yang paling nampak di daerah aliran sungai Rongkong adalah seringnya meluap air pada daerah-daerah pusat aktivitas manusia, yang tak jarang memberikan dampak negatif baik terhadap manusia secara langsung maupun tidak langsung. sebagai contoh pada daeha tengah dan hilir, hilangnya persawahan karena luapan air sungai bahkan pemukiman penduduk rawan tergenang air. Luapan air tersebut disebabkan oleh dasar badan sungai penuh dengan sedimentasi sehingga secara otomatis volume ruang tempat air menjadi berkurang. Kondisi tersebut, mendorong air untuk mencari tempat yang lebih rendah. Proses sedimentasi tersebut tak lain adalah produk dari tanah yang tererosi. Untuk itu, dalam rangka pembangunan pada wilayah DAS Rongkong perlu adanya data dan informasi tentang besarnya erosi total, erosi rata-rata atau laju peningkatan erosi dan besarnya tingkat bahaya erosi.
B. Metode
     Data dikumpulkan dengan menggunakan metode Survey, interpretasi Citra atau dengan sistem informasi geografis, dan melalui data sekunder. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode USLE.
C. Hasil
     Hasil prediksi total untuk wilayah DAS Rongkong hingga tahun 2011 sebesar 403.727,77 ton. Erosi terbesar terdapat pada Kecamatan Sabbang 68.151,69 ton, dan Kecamatan Limbong 41.136,14 ton dan termasuk dalam kategori tingkat bahaya sangat berat (IV-SB). Rincian data erosi dan tingkat bahaya erosi terlampir.
D. Penutup
Nilai Erosi terbesar terjadi di Kecamatan Sabbang dan Limbong
Tingkat Bahaya Erosi Sangat Berat (IV-SB) mencapai 216,35 ha terdapat di Kecamatan Sabbang dan Limbong.

Kamis, 02 Agustus 2012

Karakteristik DAS Rongkong

KARAKTERISTIK BIOFISIK DAS RONGKONG
 
LATAR BELAKANG
Ketergantungan masyarakat terhadap lahan di wilayah DAS Rongkong masih sangat tinggi. Aktivitas sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang berdampak terhadap terjadinya alih fungsi lahan dari kawasan lindung menjadi areal pertanian atau perkebunan dan pemukiman semakin tinggi seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Sebagai dampaknya adalah meningkatnya lahan kritis (87,2% dari total luas DAS Rongkong), disamping itu laju sedimentasi di wilayah tengah dan hilir menjadi satu permasalahan yang sangat mendesak untuk di tangangani. Masalah tersebut hanya dapat diatasi jika tersedia data dan informasi yang lengkap tentang DAS Rongkong.
 
METODE
Dalam pengumpulan data dan informasi digunakan metode survey, FGD, dan analisis GIS.

LETAK DAN LUAS DAS RONGKONG
DAS Rongkong terdiri dari 2 kabupaten, yang terdistribusi di 9 kecamatan dengan rincian, Kabupaten Luwu Utara mencakup 7 kecamatan yaitu Kecamatan Baebunta, Limbong, Malangke, Malangke Barat, Mappedeceng, Sabbang, dan Seko). Kabupaten Luwu dengan 2 kecamatan (Lamasi dan Walenrang Utara).Wilayah DAS Rongkong terluas berada di Kecamatan Sabbang yaitu menempati sekitar 35,73% dari total luas DAS Rongkong, kemudian terluas kedua adalah Kecamatan Limbong (21,57%), selanjutnya Kecamatan Lamasi (12,36%), dan wilayah terkecil berada di Kecamatan Walenrang Utara yaitu hanya 1,25% dari luas DAS Rongkong.
NO.
KECAMATAN
LUAS (ha)
%
1
Kec. Baebunta
16.928
8,87
2
Kec. Lamasi
23.568
12,36
3
Kec. Limbong
41.136
21,57
4
Kec. Malangke
4.340
2,28
5
Kec. Malangke Barat
20.261
10,62
6
Kec. Mappedeceng
7.538
3,95
7
Kec. Sabbang
68.152
35,73
8
Kec. Seko
6.434
3,37
9
Kec. Walenrang Utara
2.391
1,25
Grand Total
190.748
100,00
Sumber: Hasil Analisis GIS, 2011.

Gambar 1. Histogram Luas wilayah DAS berdasarkan batas kecamatan.
IKLIM
data curah hujan sepuluh tahun terakhir pada  lima stasiun penangkar curah hujan yang berada di dalam wilayah DAS Rongkong berdasarkan klasifikasi Sckmidt Ferguson menunjukkan bahwa wilayah DAS Rongkong adalah tipe iklim A dan B, dengan curah hujan rata-rata tahunan bervariasi untuk 9 wilayah kecamatan 
NO.
KECAMTAN
RATA-RATA CURAH HUJAN TAHUNAN (mm)
Total Luas


2228
2659
2889
3467
3645
blank
(ha)
1
Kec. Baebunta

5.928

11.000


16.928
2
Kec. Lamasi

7.423
14.794

1.351

23.568
3
Kec. Limbong
947

40.189



41.136
4
Kec. Malangke

3.249

1.091


4.340
5
Kec. Malangke Barat

19.644

617


20.261
6
Kec. Mappedeceng
513


7.026


7.538
7
Kec. Sabbang
119
9.348
26.662
32.023


68.152
8
Kec. Seko
6.146

79
209


6.434
9
Kec. Walenrang Utara

2.362



28
2.391

Grand Total
7.725
47.955
81.724
51.965
1.351
28
190.748

Persentase
4,05
25,14
42,84
27,24
0,71
0,01
100,00
Sumber: Hasil analisis GIS, 2011.

LERENG

NO.
KECAMATAN
0-8
8-15
15-25
25 - 40%
> 40
LUAS (ha)
1
Kec. Baebunta
15.784

12
604
528
16.928
2
Kec. Lamasi
4.384
1.470


17.713
23.568
3
Kec. Limbong




41.136
41.136
4
Kec. Malangke
4.340




4.340
5
Kec. Malangke Barat
20.261




20.261
6
Kec. Mappedeceng




7.538
7.538
7
Kec. Sabbang
15.565
501
433
2.157
49.496
68.152
8
Kec. Seko




6.434
6.434
9
Kec. Walenrang Utara
2.391




2.391

Grand Total
62.724
1.971
445
2.761
122.846
190.748

Persentase
32,88
1,03
0,23
1,45
64,40
100,00
Sumber: Hasil Analisis GIS, 2011.
 
PANJANG SUNGAI
 
PENUTUPAN LAHAN


LAHAN KRITIS
 PENUTUP
Demikian beberapa data biofisik pada wilayah DAS Rongkong, selanjutnya akan dikaji tentang data Sosial Ekonomi agar perencanaan yang disusun sesuai dengan permasalahan yang ada.